Apa itu sistem tenaga listrik ?
Sistem Tenaga Listrik adalah suatu sistem kesatuan dari tenaga listrik yang terdiri dari mulai sistem pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi tenaga listrik, sistem distribusi tenaga listrik hingga sampai kepada konsumen tenaga listrik, yang saling ter interkoneksi.
Sistem Tenaga Listrik adalah suatu sistem kesatuan dari tenaga listrik yang terdiri dari mulai sistem pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi tenaga listrik, sistem distribusi tenaga listrik hingga sampai kepada konsumen tenaga listrik, yang saling ter interkoneksi.
Gambar 1.0 Sederhana Sistem Tenaga Listrik
Gambar 1.1 Diagram Segaris Sistem Tenaga Listrik
Pada umumnya sistem tenaga listrik mengandung 4 unsur, diantaranya :
1. Pembangkit Tenaga Listrik. Pembangkit merupakan pusat dari energi listrik dibangkitkan, dimana terdapat energi primer-energi mekanik- energi listrik. Energi primer merupakan media pemicu gerakan untuk menggerakan turbin sebagai energi mekanik., dan generator sebagai pengkonversi energi listrik yang di kopel satu poros dengan turbin, bisa berupa, PLTU (Uap), PLTG (Gas), PLTGU (Gas dan Uap), PLTA (Air). Biasanya tegangan yang dihasilkan oleh pusat tenaga listrik merupakan tegangan menengah (11kV, 20kV) dan kemudian di lakukan proses step up (penaikan tegangan) oleh transformator daya, untuk disalurkan ke saluran transmisi tegangan tinggi (150kV, 500kV) tergantung dari rasio trafo step up yang digunakan.
1. Pembangkit Tenaga Listrik. Pembangkit merupakan pusat dari energi listrik dibangkitkan, dimana terdapat energi primer-energi mekanik- energi listrik. Energi primer merupakan media pemicu gerakan untuk menggerakan turbin sebagai energi mekanik., dan generator sebagai pengkonversi energi listrik yang di kopel satu poros dengan turbin, bisa berupa, PLTU (Uap), PLTG (Gas), PLTGU (Gas dan Uap), PLTA (Air). Biasanya tegangan yang dihasilkan oleh pusat tenaga listrik merupakan tegangan menengah (11kV, 20kV) dan kemudian di lakukan proses step up (penaikan tegangan) oleh transformator daya, untuk disalurkan ke saluran transmisi tegangan tinggi (150kV, 500kV) tergantung dari rasio trafo step up yang digunakan.
2. Sistem Transmisi . Saluran transmisi dipasang pada menara SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi)/ SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) yang sering kita lihat secara real di lapangan saluran ini berasal dari output step up trafo pembangkit/ sub transmisi (GI) pengatur beban. Konfigurasi salurannya dapat berupa kawat 3 fasa (R,S,T) bundle konduktor dengan single atau double sirkuit yang terpasang pada sistemnya.
Kisaran teganganya berkisar antara :
Kisaran teganganya berkisar antara :
a. 30kV-150kV - SUTT (Saluran Udara Penghantar Telanjang).
b.200kV-500kV - SUTET (Saluran Udara Penghantar Telanjang).
3. Sistem Distribusi. Saluran distribusi ini berada setelah adanya GI penurun tegangan, biasanya dari GI dikeluarkan beberapa feeder (penyulang) tenaga listrik dalam bentuk tiang beton, yang kemudian tenaga listrik tersebut didistribusikan untuk menyuplai ke industri ataupun ke konsumen dengan media trafo distribusi penurun tegangan dari TM (20kV) ke TR (220V/380V).
4. Konsumen dan Utilisasi (Beban). Terdiri atas instalasi pemakaian tenaga listrik dengan tergantung pada tingkatan pemakaian teganganya dari mulai TM (20kV) dan juga TR (220V/380V). Untuk pelanggan/konsumen TM biasanya terdiri dari industri skala kecil-besar dan untuk TR (220V/380V) khusus untuk pelanggan/konsumen rumah tangga.
Dalam penyaluran sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam jenis peralatan utama dan peralatan pendukung. Dimulai dari peralatan penyaluran, isolator, peralatan proteksi, dll. Secara detailnya, akan dijelaskan satu per satu dimulai dari sisi pembangkitan, transmisi dan kemudian distribusi pada thread berikutnya.
Komentar
Posting Komentar